Karangan MAJALAH JENDELA SMK SATYA WIDYA Surabaya
SILAT.
Nama: Primadita Nuri Izzan.
Awal ikut silat waktu di SMP nih, awalnya aku gak seberapa suka karena banyak yang bilang kalau silat itu keras. Terus aku mikir juga sih, masa iya keras... Ah sudahlah aku coba dulu. Aku ikut silat itu karena disuruh mama supaya bisa bela diri. Setelah dapat 2 Minggu latihan aku juga sempat ingin keluar dari silat dikarenakan fisik nya terlalu banyak/keras.
Tapi aku juga mikir sudah dapat 2 Minggu kenapa keluar, yaudah aku terusin aja sampai seterusnya.
Oh iya pelatihku juga bilang kalau hbs ini mau ada event lomba/tanding. Terus aku pengen banget nyoba ikut lomba, sapa tau aja menang. Di saat hari itu latihan aku dan teman-teman ku yang lain mau diseleksi, siapa yang pantas untuk lomba itu jadi lombanya itu se-Jawa Bali. Aku sempat merasa terpilih untuk mengikuti lomba itu, pada saat di seleksi tendangan ku dan pukulan ku itu katanya lumayan, dan akhirnya aku coba untuk mengeluarkan semua power supaya tendangan dan pukulan ku keras. Dan akhirnya pelatih ku memilih ku untuk mengikuti lomba itu.
Singkat cerita, setelah aku sampai di tempat lomba itu, tepatnya di Jember aku melihat disana senang sekali dan nyaman karena suasana di daerah pedesaan. Aku sampai di Jember jam 11 malam dan berangkat nya mulai dari jam 3. Di Jember aku, teman temanku, dan para pelatih ku melihat tempat untuk menginap di dekat perlombaan itu. Istilahnya kayak basecamp lah, ternyata di basecamp itu sudah penuh dan akhirnya kami semua disuruh menginap di tempat pelatih yang berasal dari Jember tersebut. Waktu mencari rumah pelatih itu sudah larut malam jadi aku dan yang lain sudah mengantuk.
Sesampainya dirumah pelatih kami semua menaruh barang-barang dulu, kemudian ganti baju dan langsung tidur, karena besok pagi jam 5 sudah harus pemanasan. Pagi hari nya kami semua dibangunkan para pelatih untuk pemanasan, kami cuci muka dulu kemudian pemanasan. Setelah pemanasan kami semua mandi dan menuju tempat perlombaan itu.
Nama: Primadita Nuri Izzan.
Awal ikut silat waktu di SMP nih, awalnya aku gak seberapa suka karena banyak yang bilang kalau silat itu keras. Terus aku mikir juga sih, masa iya keras... Ah sudahlah aku coba dulu. Aku ikut silat itu karena disuruh mama supaya bisa bela diri. Setelah dapat 2 Minggu latihan aku juga sempat ingin keluar dari silat dikarenakan fisik nya terlalu banyak/keras.
Tapi aku juga mikir sudah dapat 2 Minggu kenapa keluar, yaudah aku terusin aja sampai seterusnya.
Oh iya pelatihku juga bilang kalau hbs ini mau ada event lomba/tanding. Terus aku pengen banget nyoba ikut lomba, sapa tau aja menang. Di saat hari itu latihan aku dan teman-teman ku yang lain mau diseleksi, siapa yang pantas untuk lomba itu jadi lombanya itu se-Jawa Bali. Aku sempat merasa terpilih untuk mengikuti lomba itu, pada saat di seleksi tendangan ku dan pukulan ku itu katanya lumayan, dan akhirnya aku coba untuk mengeluarkan semua power supaya tendangan dan pukulan ku keras. Dan akhirnya pelatih ku memilih ku untuk mengikuti lomba itu.
Singkat cerita, setelah aku sampai di tempat lomba itu, tepatnya di Jember aku melihat disana senang sekali dan nyaman karena suasana di daerah pedesaan. Aku sampai di Jember jam 11 malam dan berangkat nya mulai dari jam 3. Di Jember aku, teman temanku, dan para pelatih ku melihat tempat untuk menginap di dekat perlombaan itu. Istilahnya kayak basecamp lah, ternyata di basecamp itu sudah penuh dan akhirnya kami semua disuruh menginap di tempat pelatih yang berasal dari Jember tersebut. Waktu mencari rumah pelatih itu sudah larut malam jadi aku dan yang lain sudah mengantuk.
Sesampainya dirumah pelatih kami semua menaruh barang-barang dulu, kemudian ganti baju dan langsung tidur, karena besok pagi jam 5 sudah harus pemanasan. Pagi hari nya kami semua dibangunkan para pelatih untuk pemanasan, kami cuci muka dulu kemudian pemanasan. Setelah pemanasan kami semua mandi dan menuju tempat perlombaan itu.
Setelah sampai disana kami telat dan tidak mengikuti upacara pembukaan, tapi kata pelatih tidak apa. Dan kami mempersiapkan diri untuk pertandingan dan sebelum itu kami meminta susunan acara atau siapa yang bermain.
Aku melihat semua anak anak yang mengikuti pertandingan sepertinya sudah siap dan berani banget. Aku juga waktu itu deg-degan banget kenapa lawannya tendangannya keras banget. Tapi aku coba untuk tetap tenang dan berdoa semoga aja lawan ku kecil dan tendangan nya ndak keras.
Aku melihat beberapa kakak ku tanding itu sangat Waw sekali it's Amazing. Berharap aku bisa kayak mereka aku sangat bangga. Aku melihat nama ku di hari ini tidak ada, mungkin aku bertanding besok. Setelah tanding hari ini selesai kami semua balik ke rumah pelatih kita disitu makan dulu sebelum tidur.
Aku melihat beberapa kakak ku tanding itu sangat Waw sekali it's Amazing. Berharap aku bisa kayak mereka aku sangat bangga. Aku melihat nama ku di hari ini tidak ada, mungkin aku bertanding besok. Setelah tanding hari ini selesai kami semua balik ke rumah pelatih kita disitu makan dulu sebelum tidur.
Dan keesokan hari nya seperti biasa pemanasan lagi dan lagi, tapi aku tidak mengeluh karena ini buat diri ku sendiri. Sebelum berangkat aku disuruh sarapan terlebih dahulu tapi aku tidak mau karena berat badan ku takut naik, karena kalau berat badan naik beberapa ons saja sudah di diskualifikasi. Peraturan yaitu tidak boleh memakai perhiasan saat bertanding dan berat badan tidak boleh lebih dari ketentuan yang sudah diberikan sebelumnya.
Setelah itu aku dipaksa makan tapi aku makan nasi sedikit saja, dan setelah itu makan pisang. Kemudian aku timbang lagi takutnya berat ku naik, setelah aku timbang untung saja berat ku tidak naik. Setelah semua bersiap menuju ke tempat lomba kami semua juga berdoa untuk pertandingan di hari ini agar kami lolos sampai final. Setelah sampai di sana kami pemanasan lagi lari lari kecil/jogging kemudian melatih tendangan dan yang lain lain.
Setelah itu aku dipaksa makan tapi aku makan nasi sedikit saja, dan setelah itu makan pisang. Kemudian aku timbang lagi takutnya berat ku naik, setelah aku timbang untung saja berat ku tidak naik. Setelah semua bersiap menuju ke tempat lomba kami semua juga berdoa untuk pertandingan di hari ini agar kami lolos sampai final. Setelah sampai di sana kami pemanasan lagi lari lari kecil/jogging kemudian melatih tendangan dan yang lain lain.
Aku kemudian meminta susunan acara siapa yang bermain hari ini, setelah aku lihat ada namaku disitu aku bermain setelah Maghrib. Aku pun berfikir ya ampun lama nya habis Maghrib tapi gapapa lah namanya aja lomba mau ga mau harus mau. Akhirnya disitu aku sering berlatih, dan setelah adzan Maghrib berkumandang aku dan yang lain sholat dulu agar lolos ke babak berikutnya.
Setelah selesai sholat kami pun menuju ke tempat lomba untung saja mushola nya tidak jauh dari tempat lomba itu. Namaku pun di panggil dan kemudian aku bersiap diri, sebelum itu aku, teman temanku dan para pelatih mendoakan aku dan mengajak tos, mereka semua melingkari aku dan membuat yel yel.
Setelah selesai sholat kami pun menuju ke tempat lomba untung saja mushola nya tidak jauh dari tempat lomba itu. Namaku pun di panggil dan kemudian aku bersiap diri, sebelum itu aku, teman temanku dan para pelatih mendoakan aku dan mengajak tos, mereka semua melingkari aku dan membuat yel yel.
Setelah itu aku langsung menuju ke gelanggang (seperti matras yang sudah dikasih batas) itu. Aku waktu itu menempati di sudut merah sedangkan musuh ku di sudut biru, aku melihat musuh ku mungkin bisa dikalahkan, karena anak nya kecil jadi peluang ku lebih banyak. Oh iya, dalam pertandingan 1 ronde itu ada waktu 3 menit, ternyata ronde nya sampai 3 ronde berarti aku main selama 9 menit dan itu ada break hanya 1 menit.
Kring... bel pertandingan pun dimulai, sebelum aku bermain para pelatih ku bilang "kamu nanti tendang satu terus pukul" ok pak, setelah itu aku melakukan apa yang pelatih ku bilang. Suasana pun semakin memanas dan aku sampai terbawa emosi saat pertandingan itu. Aku menendang dia terus terusan dan aku pasti dapat poin banyak nih, dan setelah babak terakhir mau bel mataku di tinju sama lawanku dan akhirnya aku pun menangis karena sakit banget, untung saja tidak memar cuma sakit aja gitu. Setelah itu pengumuman langsung siapa yang lolos atau tidak. Setelah juri memutuskan siapa yang lolos kemudian diumumkan, yang lolos yaitu Primadita dari Surabaya. Alhamdulillah aku pun senang masuk ke babak berikutnya. Dan setelah aku masuk babak berikutnya aku tidak lolos karena berat badan ku terlalu banyak akhirnya aku pun menyesal sekali.
Karena tidak bisa lolos sampai ke babak final. Tetapi aku tetap semangat untuk berlatih dan aku mendapatkan sabuk dan mendapatkan sertifikat. Mungkin aku juga bisa belajar dari kesalahan.
Kring... bel pertandingan pun dimulai, sebelum aku bermain para pelatih ku bilang "kamu nanti tendang satu terus pukul" ok pak, setelah itu aku melakukan apa yang pelatih ku bilang. Suasana pun semakin memanas dan aku sampai terbawa emosi saat pertandingan itu. Aku menendang dia terus terusan dan aku pasti dapat poin banyak nih, dan setelah babak terakhir mau bel mataku di tinju sama lawanku dan akhirnya aku pun menangis karena sakit banget, untung saja tidak memar cuma sakit aja gitu. Setelah itu pengumuman langsung siapa yang lolos atau tidak. Setelah juri memutuskan siapa yang lolos kemudian diumumkan, yang lolos yaitu Primadita dari Surabaya. Alhamdulillah aku pun senang masuk ke babak berikutnya. Dan setelah aku masuk babak berikutnya aku tidak lolos karena berat badan ku terlalu banyak akhirnya aku pun menyesal sekali.
Karena tidak bisa lolos sampai ke babak final. Tetapi aku tetap semangat untuk berlatih dan aku mendapatkan sabuk dan mendapatkan sertifikat. Mungkin aku juga bisa belajar dari kesalahan.
Komentar
Posting Komentar